SHALAT
QASHAR DAN JAMA’
a.
Shalat
qashar
Bagi
orang yang dalam perjalanan bepergian, dibolehkan menyingkat shalat wajib yang
4 rakaat menjadi 2 rakaat dengan syarat sebagai berikut :
1. Jarak perjalanan sekurang – kurangnya dua hari
perjalanan kaki atau dua marhalah (yaitu
sama dengan 16 farsah = 138 KM).
2. Bepergian
bukan untuk maksiat.
3. Shalat
yang boleh diqashar hanya shalat yang empat rakaat saja dan bukan qadha.
4. Niat
mengqashar pada waktu takbiratul ihram.
5. Tidak
makmum kepada orang yang bukan musafir.
Menurut
Abd. Rahman Al Jazairi dalam kitabul fiqih alal madzahibil arba’ah dinyatakan
(16 farsah = 81 KM).
b. Shalat Jama’
shalat Jama’ ialah shalat yang dikumpulka,
misalnya zhuhur dengan asar, maghrib
dengan isya, di dalam satu waktu.
Cara
melakukan shalat jama’ itu ada dua macam :
1. Jika
shalat zhuhur dengan asar dikerjakan pada waktu zhuhur atau maghrib dengan
isya, dilakukan pada waktu maghrib, maka jama’ semacam itu disebut “Jama
Taqdim”.
2. Jika
dilakukan sebaliknya disebut “Jama Ta’khir” misalnya zhuhur dan asar dikerjakan
pada waktu asar dan maghrib dengan isya dikerjakan pada waktu isya.
Syarat Jama’ Taqdim
a. Dikerjakan
dengan tertib, yakni dengan shalat yang pertama misalnya zhuhur dahulu,
kemudian asar dan maghrib dahulu kemudian isya.
b. Niat
jama dilakukan pada shalat pertama
c. Berurutan
antara keduanya ; yakni tidak boleh disela dengan shalat sunah atau lain – lain
perbuatan.
Syarat Jama’ Ta’khir
a. Niat
jama’ ta’khir dilakukan pada shalat yang pertama
b. Masih
dalam perjalanan tempat datangnya waktu yang kedua.
c. Jama’ dan Qashar
musafir
yang memenuhi syarat – syarat yang telah disebutkan diatas boleh mengerjakan
shalat jama dan qashar sekaligus yaitu, mengumpulkan shalat dan memendekkannya.
No comments:
Post a Comment