Monday 9 February 2015

Kliping Kumpulan Kerajaan Islam, Hindu & Budha Terbaru 2015

KLIPING
TENTANG KERAJAAN HINDU, BUDHA & ISLAM
&
PENINGGALAN SEJARAHNYA.

Kerajaan Budha
1.       Kerajaan Sriwijaya
2.       Kerajaan Mahaputih Gajah Mada
Kerajaan Islam
1.       Sultan Hasanudin
2.       Sultan Iskandar Muda
3.       Kapita Patimura
Kerajaan Hindu
1.       Raja Punawarman, Punju Segala Raja
 



















Disusun Oleh
Nama        : Alya Nabila
Kelas          : IV.B

SDN 07 PAGI
CIPINANG MELAYU
KERAJAAN HINDU


Raja Purnawarman, Panji segala raja

       Raja purnawarman mulai memerintah kerjaan Tarumanegara pada tahun 395 M. pada masa pemerintahannya, ia selalu berjuang untuk rakyatnya. Ia membangun saluran air dan memberantas perompak.
       Raja purnawarman sangat memperhatikan kesejahteraan rakyatnya. Ia memperbaiki aliran sungai Gangga di daerah Cirebon. Dua tahun kemudian ia juga memperbaiki dan memperindah alur sungai cupu sehingga air bisa mengalir ke seluruh kerajaan. Para petani senang karena lading mereka mendapat air dari aliran sungai sehingga menjadi subur. Lading para petani tidak kekeringan pada musim kemarau.
       Raja purnawarman juga berani memimpin angkatan laut kerajaan Tarumanegara untuk memerangi bajak laut yang merajalela di perairan barat dan utara kerajaan. Setelah raja purnawarman berhasil membasmi Tarumanegara kemudian hidup aman dan sejahtera.
       Sebagai wujud kecintaan rakyat kerajaan Tarumanegara kepada raja purnawarman telapak kakinya diabadikan dalam bentuk prasasti yang dikenal sebagai prasasti ciareteun.


KERAJAAN BUDHA

Balaputradewa Raja Kerajaan Sriwijaya

       Balaputradewa menjadi raja di kerajaan sriwijaya sekitar tahun 850 M. pada saat pemerintahan Raja balaputradewa, kerajaan sriwijaya mencapai puncak kejayaanya dalam bidang ekonomi, pendidikan dan kebudayaan.
       Balaputradewa berjuang membangun armada laut yang kuat. Hal itu bertujuan supaya jalur pelayaran yang melalui sriwijaya merasa aman. Banyak pedagang merasa aman ketika singgah. Peningkatan ekonomi diperoleh dari pembayaran upeti, pajak maupun keuntungan dari hasil perdagangan. Dengan demikian sriwijaya berkembang menjadi kerajaan yang besar dan makmur.

Mahapatih Gajah Mada

       Gajah mada adalah seorang panglima perang dan tokoh yang sangat berpengaruh pada zaman kerajaan majapahit. Saat remaja, ia merupakan seorang pemuda yang mempunyai keahlian bela diri yang sangat hebat serta berilmu tinggi. Pada usia 19 tahun, gajah mada berhasil menyelamatkan rajanya, prabu jayanegara.
Akibat kecakapannya, ditahun 1319, ia diangkat sebagai patih Kahuripan dua tahun kemudian ia diangkat sebagai patih Kediri.
       Pada tahun 1329, patih majapahit yang bernama aryo tadah menunjuk gajah mada untuk menggantikan dirinya. Gajah mada menola dirinya. Gajah mada menolak penunjukkan itu karena ingin membuktikan pengabdiannya terlebih dahulu kepada kerajaan majapahit. Yaitu menghentikan pemberontakan keta dan sadeng. Gajah mada akhirnya diangkat sebagai patih majapahit pada tahun 1334, setelah berhasil menaklukan keta dan sadeng.
Pada tahun 1336, gajah mada mengucapkan sumpah palapa, yaitu janji bahwa ia tidak akan memakan bauh kelapa sejenis rempah – rempah bila belum berhasil menguasai pulau – pulau dinusantara.
       Perjuangan gajah mada mencapai puncaknya pada zaman pemerintahan prabu hayam wuruk (1350 – 1389). Pada masa itulah, majapahit mencapai keemasannya, dari kitab negarakertagama dapat diketahui bahwa daerah kekuasaan majapahit hampir sama luasnya dengan wilayah Indonesia sekarang, bahkan pengaruh kerajaan majapahit sampai ke Negara – Negara tetangga.
KERAJAAN ISLAM

Sultan Hasanudin

       Sultan hasanudin merupakan raja dari kerajaan islam gowo – tallo di Makassar, Sulawesi  selatan. Oleh Belanda. Ia dijuluki ayam jantan dari timur. Karena kegigihan dan keberaniannya melawan Belanda.
Ia membela kepentingan kerajaanya dan kepentingan rakyatnya dengan gigih. Ia berusaha menegakkan kedaulatan  dan memperluas wilayah kerajaan. Ia berhadapan dengan aru palaka. Raja bone yang dibantu oleh Belanda.
       Sultan hasanudin dikenal arif dan bijaksana. Beliau merasa sedih karena harus bertempur melawan keluarga sendiri. Arung Palaka la Tenri Tatta to Erung sudah seperti saudara kandung sendiri. Sultan hasanudin mempertimbangkan bahwa pertumpahan darah di kalangan orang Makassar dan Bugis harus segera di hentikan.
       Sultan hasanuddin berusaha menggabungkan kekuatan kerajaan – kerajaan kecil diwilayah Indonesia wilayah timur untuk melawan Belanda.
Karena perjuangan dan jasa –jasanya, nama sultan Hasanuddin diabadikan sebagai nama jalan dan universitas. Bahkan pemerintah Indonesia menganugerahkan gelar pahlawan Nasional kepada Sultan Hasanuddin.
       Setelah wafat, sultan Hasanuddin dimakamkan di kompleks pemakaman raja – raja gowa di Sulawesi Selatan.
       Kompleks pemakaman raja – raja merupakan peninggalan sejarah yang perlu dijaga kelestariannya. Kompleks pemakaman ini pun dijadikan objek pembelajaran sejarah bagi bangsa Indonesia.

Sultan Iskandar Muda

Sultan Iskandar muda adalah sultan yang memimpin kerajaan Aceh. Beliau berani melawan penjajah yang ingin  menguasai perdagangan di nusantara. Sultan Iskandar Muda membangun militer yang kuat sehingga wilayah kekuasaanya yang makin luas.





Kapitan Pattimura

       Pattimura bangkit memimpin rakyat Maluku melawan kekejaman Belanda. Pihak Belanda menguasai perdagangan rempah – rempah di seluruh kepulauan Maluku. Rakyat diharuskan menjual hasil pertaniannnya dengan sangat murah dan bahkan harus menyerahkan beberapa bahan pangan kepada Belanda.
       Kapitan Pattimura adalah pahlawan dari Maluku beliau lahir pada tanggal 8 juni 1783 dan meninggal pada tanggal 16 desember 1817.
Pada tahun 1817, perlawanan rakyat Maluku yang dipimpin oleh Pattimura berhasil merebut benteng Duurstede di saparua. Perlawanan Pattimura meluas ke Ambon, seram dan tempat – tempat lainnya.
       Setelah berulang kali kalah melawan pasukan Pattimura. Keadaan jadi berbalik, belanda akhirnya meminta bantuan pasukan dari Jakarta. Keadaan jadi berbalik, belanda makin kuat dan rakyat Maluku terdesak. Akhirnya Pattimura tertangkap Belanda. Pada tanggal 16 Desember 1817, Pattimura menjalani hukuman mati di tiang gantunga. 

No comments:

Post a Comment