INVESTASI ORANG TUA sebenarnya adalah Anak ..????
apa iyaaa.... enggak percaya
yukk simakk yang berikut ini.
Allah Berkalam,
|·÷uø9ur úïÏ%©!$# öqs9 (#qä.ts? ô`ÏB óOÎgÏÿù=yz ZpÍhè $¸ÿ»yèÅÊ (#qèù%s{ öNÎgøn=tæ (#qà)Guù=sù ©!$# (#qä9qà)uø9ur Zwöqs%
...............................................
“ Dan hendaklah
takut kepada Allah orang – orang yang seandainya meninggalkan di belakang
mereka anak – anak yang lemah, yang
mereka khawatir terhadap (kesejahteraan), mereka oleh sebab itu hendaklah
mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang
benar.
Kaum
Muslimin yang berbahagia,
Ayat
tadi terdapat pada juz ke-4 tepatnya pada surat An – Nisa ayat ke-9. Ayat
tersebut secara umum menegaskan urgensi mempersiapkan keturunan yang tangguh,
baik dalam sisi keimanan, pendidikan, maupun finansial. Karena jika seseorang
bertakwa kepada Allah SWT, maka hendaknya ia mampu mempersiapkan keturunannya
dengan sebaik mungkin. Karena umat ini tidak akan bangkit dan jaya jika
generasinya lemah, tidak mampu bersang dengann umat lainnya.
Anak
merupakan amanah dari Allah, maka hendaknya dipelihara dan dibimbing sesuai
dengan panduan syariat Allah dan Rasul-Nya, jika ini tidak dilaksanakan dengan
benar, maka anak bisa menjadi penyebab orang tuanya terseret ke lembah neraka
dan mendapat malu di Dunia, sebagaimana Allah berfirman dalam At Tahrim, ayat 6
“Peliharalah diri kamu dan ahli keluarga
kamu dari neraka”.
Peran
orang tua sangatlah menentukan dalam pendidikan anak. Rasulullah bersabda “setiap anak itu dilahirkan menurut
fitrahnya, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya seorang Yahudi,
seorang Nasrani, atau seorang Majusi” (HR. Bukhari). Imam al Ghazali
mengatakan, “ketahuilah, anak kecil merupakan permata alami yang bersih dari
pahatan dan bentukan, dia siap diberi pahatan apapun dan condong kepada apa
saja yang disodorkan kepadanya,”. Maka, kewajiban utama orang tua adalah
menguatkan pondasi keimanan dan keislaman anak. Tanpa pondasi tersebut,
bangunan yang kita bangun untuk anak kita pasti akan sia – sia. Apalgi di zaman
yang penuh fitnah seperti sekarang ini.
Jamaah yang
dimuliakan Allah,
Diriwayatkan dari
Abi Hurairah, Rasulullah bersabda, “Apabila
anak adam mati, maka terputuslah segala amalannya melainkan tiga perkara, :
sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak soleh yang mendoakannya,” (HR. Muslim).
Sesuai
dengan hadist diatas, salah satu amal yang pahalanya tetap didapat manusia
setelah ia mati adalah anak saleh yang selalu mendoakan orang tuanya. Oleh
karenanya, anak adalah investasi terbesar bagi orang tua, disebut investasi
karena mempunyai dua kemungkinan untung dan rugi. Untung manakala investasi itu
berhasil, yaitu apabila anak tumbuh menjadi anak saleh yang selalu mendoakan
kedua orang tuanya, rugi manakala anak tumbuh menjadi anak pendosa, bahkan
durhaka. Wal iyadzu lilah. Walaupun
selama pada hakikatnya, investasi kepada anak, tidak akan merugi selama sesuai
dengan aturan syariat. Karena yang dinilai adalah amalan dan usaha kita, adapun
hasil itu terserah kepada Allah.
Agar
investasi ini berhasil, orang tua harus benar – benar serius dalam mendidik
anak – anak nya secara islami. Saying banyak orang tua terlalu sibuk dengan
pekerjaannya. Mereka mengira materi adalah segala – galanya, sehingga lupa
membimbing anak – anaknya. Bahkan ada orang tua yang mempercayakan perawatan
anak – anaknya sejak kecil kepada babysister, yang belum tentu paham dengan
pendidikan agama dengan benar. Maka tidak heran, jika ada berita seorang anak
tumbuh menjadi orang Kristen, karena ternyata babysisternya adalah seorang
aktivis gereja.
Jika
kita saying kepada anak dan diri kita, tanamkanlah sejak dini kecintaan kepada
Allah dan Rasul-Nya, ajarkanlah kepada mereka Al Qur’an dan sunnah Rasullullah.
Sungguhkan kepada mereka sejarah keagungan peradaban leluhurnya. Sungguh sangat
ironis kalau anak – anak kita tumbuh menjadi sarjana hebat, namun hatinya
kosong, akhlaknya bejat, tidak bisa membaca Al Qur’an, dan tidak mengenal
akhlak Rasul-Nya. Lalu apa kelak yang akan kita harapkan, ketika sudah tidak
lagi bisa mendidiknya.?
No comments:
Post a Comment