MEWUJUDKAN MASYARAKAT TORAJA
MENJADI
SEJAHTERA, SETIA DAN SAUDARA (S3)
JAKARTA, 27 MARET 2016
Nama : SOFIA MARIA K. PONGCABBA, S.Sos, M.Si
Tempat Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 13 Juni 1967
Kategori
Umur : 40 Tahun Keatas
Dari
Kerukunan : KKSB
DAFTAR ISI
I.
Pendahluan.......................................................................................................................... 1
1) Umum................................................................................................................ 1
2) Maksud
dan Tujuan........................................................................................... 1
3) Metode
Pendekatan........................................................................................... 1
4) Pengertian.......................................................................................................... 1
II.
Kondisi Masyarakat Toraja Saat Ini....................................................................................... 2
5) Masyarakat
yang berdomisili di daerah tanah toraja............................................. 2
6) Masyarakat
toraja yang berdomisili diluar tanah toraja......................................... 2
III.
Faktor – factor Yang Berpengaruh ......................................................................... ............... 3
7) Adapun
beberapa factor..................................................................................... 3
8) Geografi............................................................................................................. 3
9) Demografi
......................................................................................................... 4
IV.
Kondisi Masyarakat Toraja Yang
Diterapkan......................................................................... 5
10) Masyarakat
yang kampung halamannya dan pekerjaannya................................... 4
11) Masyarakat
toraja diluar daerah tanah toraja........................................................ 5
12) Upaya
yang dilaksanakan untuk mewujudkan masyarakat tanah toraja S3............. 6
13) Upaya
lainnya yang dapat dilaksanakan oleh Pemda dan masyarakat ................... 7
V.
Penutup................................................................................................................................... 10
14) Kesimpulan........................................................................................................... 10
MEWUJUDKAN
MASYARAKAT TORAJA MENJADI
SEJAHTERA, SETIA
DAN SAUDARA (S3)
I.
PENDAHULUAN
1. Umum
Sepintas
nampak masyarakat Toraja saat ini telah sejahtera, memiliki kesetiaan dan mempunyai
cara persaudaraan yang erat. Tetapi semua itu masih terbatas antar wilayah
kecamatan, lembang (kampung) bahkan nampak, grup – grupan antara yang
ekonominya lebih mapan antar keturunan
bangsawan, pengusaha, pejabat dsb.
Seolah – olah dikotomi yang
memisahkan antara satu dengan lainnya. Kemudian bagaimanapun dengan masyarakat
yang taraf hidupnya lebih sederhana seperti : petani, peternak, karyawan atau
kuli bangunan yang ada di masyarakat kita nampaknya mereka diluar komoditi
tersebut diatas.
Untuk itu diperlukan suatu
pemikiran atau gagasan yang komprehensif dan menyeluruh sehingga dapat mengikis
habis dikotomi, selanjutnya kelahiran masyarakat Toraja yang S3 (Sejahtera,
Setia, Saudara).
2. Maksud dan Tujuan
a. Maksud
dari makalah singkat ini adalah memberikan gambaran kepada panitia
penyelenggaraan lomba “karya tulis” tentang bagaimana Toraja Mewujudkan Masa Depan”.
b. Tujuan
dari makalah ini adalah sebagai sumbang saran dan pendapat penulis kepada
berbagai pihak yang berkompeten baik para pejabat / pemimpin daerah atau
cendikiawan lainnya guna sharing pendapat sehingga mewujudkan masyarakat Toraja
menjadi sejahtera, setia dan saudara dapat tercapai.
3. Metode Pendekatan
Penulisan Karya Tulis ini menggunakan
pendekatan Diskripsi (Penjelasan) dan kepustakaan sebagai refrensi penulisan.
4. Pengertian
a. Masyarakat
Toraja : adalah masyarakat yang berdomisili di daerah Tanah Toraja saat ini.
b. S
3 : Singkatan dari Sejahtera, Setia dan Saudara.
II.
KONDISI MASYARAKAT TORAJA SAAT INI
5. Masyarakat yang berdomisili di daerah
Tanah Toraja
a. Walaupun
sebagian besar telah menganut agama Kristen, Islam, Hindu, Budha masih ada yang
memeluk agama Aluk Todalo di pelosok – pelosok.
b. Rumah
ibadahnya beragam bentuk dan sarana prasarananya sangat sederhana.
c. Kualitas
pendidikan yang ada menurun tidak seperti generasi tahun 70 s/d 80’an dimana
lulusan Tanah Toraja disegani perguruan yang ada di Indonesia.
d. Anak
– anak mudanya kurang berprestasi di tingkat Nasional seperti olahraga dll.
e. Masyarakat
belum memanfaatkan sumber daya alamnya yang sejuk dan indah.
f. Masih
banyaknya keluhan masyarakat tentang pelayanan kesehatan.
g. Masih
banyaknya keluhan masyarakat tentang birokrasi ditingkat bawah seperti
kelurahan sampai dengan tingkat kecamatan yang sulit.
h. Masyarakat
sulit mencari pekerjaan.
i. Terputusnya
rantai adat istiadat dilapisan masyarakat.
j. Masyarakat
seperti pemuda banyak yang menjadi pengangguran.
k. Masih
menjadi masyarakat petani tradisional.
l. Masyarakat
pelosok masih banyak yang berjalan kaki tanpa kendaraan.
6. Masyarakat Toraja yang berdomisili diluar
Tanah Toraja
Pada
umumnya adalah masyarakat yang taraf ekonominya lebih mapan dibandingkan
saudara – saudaranya yang hidup dialam daerah tanah toraja. Mereka adalah
cendikiawan seperti pejabat tingkat pusat dan provinsi, pengusaha dan pegawai
menengah keatas yang sukses, ikatan pernikahan dengan pasangan hidupnya.
Perantau atau pencari kerja yang sifatnya kontrak sehingga mereka tidak tinggal
di daerah tanah toraja. Yang sampai saat ini kurang lebih kondisinya sebagai
berikut :
a. Lebih
cenderung kompak di daerah perantauan antar masyarakat Toraja. Sedangkan
dikampung halamannya sendiri kurang kompak.
b. Belum
nampak tindakan nyata yang mensejahterakan saudara – saudara nya yang berdomisili
di perkampungan, dengan menciptakan usaha – usaha atau lapangan pekerjaan.
c. Ketika
mereka kembali ke kampung halamannya karna panggilan adat yaitu upacara
pemakaman yang pelaksanaannya justru tidak sesuai tata cara istiadat Toraja
asli cenderung pamer kemampuan finansial yang mengarah ke gengsi menunjukkan
ketidaksetiaanya terhadap adat istiadat dan leluhur masyarakat Toraja.
d. Walaupun
berdomisili diluar Tanah Toraja namun telah melakukan tindakan nyata dan
menyumbangkan buah pikirannya untuk mewujudkan masyarakat menjadi sejahtera,
setia pada adat istiadat leluhurnya. Dan mempersatukan masyarakat Tanah Toraja
menjadi satu keluarga di kampungnya secara luas di Tanah Toraja umumnya.
III.
FAKTOR – FAKTOR YANG BERPENGARUH
7. Adapun beberapa factor yang menurut
penulis dapat mempengaruhi, sebagai berikut :
a. Sumber Daya Manusia
Perlu pemimpin didaerah
(Bupati) yang berkualitas dan berkompetensi dan SDM yang memiliki masing –
masing pada segala bidang.
b. Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi daerah yang
lambat membuat keuangan daerah terbatas, perlu sumber donasi dari luar daerah
seperti dana kementerian terkait dan bahkan mancanegara.
c. Sosial
– Budaya / Agama
Keunikan adat istiadat Toraja
benar menarik wisatawan mencanegara
tetapi sarana prasarana wisatawan local dan nasional yang mayoritas
muslim perlu mendapat perhatian khusus sehingga meningkatkan minat wisatawan
umumnya.
8. Geografi
Letak
Tanah Toraja di daerah pegunungan yang beriklim dingin dan sejuk sangat memikat
wisatawan. Dilain pikat infrastruktur jalan yang jauh berbelok – belok perlu
mendapat perhatian seperti Jalur keretapi & pesawat terbang.
9. Demografi
Masyarakat Toraja yang ramah,
santun yang akhir – akhir ini telah luntur digerakan kembali melalui peraturan
dan tata tertib oleh Pemda ataupun melalui Tongbonan atau pemangku adat.
IV.
KONDISI MASYARAKAT TORAJA YANG DITERAPKAN
10. Masyarakat yang kampung halamannya dan
pekerjaannya di daerah Tanah Toraja sebagai berikut :
a. Menjadi
masyarakat beriman – religious, dan berbudaya.
b. Mampu
membangun tempat – tempat ibadah di kampungnya dengan bentuk khas dan filosofis
berarsitektur Toraja.
c. Dapat
bekerjasama dengan berbagai kalangan masyarakat dan pengusaha dalam mendirikan
dan mengembangkan pendidikan yang tepat dan berkualitas di kampung masing –
masing.
d. Dapat
berkoordinasi pada tingkatnya masing – masing untuk membentuk sentra kerajinan,
kebudayaan, pemuda dan olahraga masyarakat (Takraw) sehingga mampu
berkompetensi pada tingkat lebih tinggi.
e. Bersama - sama secara gotong royong mengembangkan
perekonomian masyarakat yang berbasis kerakyatan, kreatif dan inovatif, dengan
memanfaatkan SDA dan SDM yang mampu menginspirasi semua kalangan.
f. Berinovasi
bersama agar di kampung halamannya ada tempat pelayanan kesehatan dan posyandu
dengan tenaga dan peralatan kesehatan yang memadai.
g. Bersama
- sama pemerintahan setempat memberi saran masukan agar pelayanan terhadap
masyarakat baik dengan birokrasi berbasis teknologi terkini.
h. Mampu
bekerja secara gotong royong membangun tempat – tempat pelantikan dan
pengembangan SDM yang komponen dan kompetetif.
i.
Dapat membuat peraturan atau tata tertib
di lingkungan adat sehinga dapat di pedomani oleh masyarakat sehingga secara
turun temurun dapat diwakilkan di tengah keluarga Toraja.
j.
Bersama – sama mengembangkan UKS (Unit
Kesempatan Sekolah), PMI (Palang Merah
Indonesia), kelompok – kelompok relawan dari pemuda yang terdidik dan terlatih untuk siap membantu ke tempat
yang membutuhkan.
k. Bersama
– sama instansi terkait dapat mengembangkan pertanian, peternakan, perikanan,
perkebunan, atau kehutanan local dengan menggunakan bibit unggul sehingga dapat
memenuhi pasar local.
l.
Dengan gotong royong dan bersama
instansi tersebut membangun dan melakukan perawatan jalan, jembatan sehingga
terhubung dari kampung ke kelurahan / lembang, kekecamatan bahkan sampai ke
perkotaan.
11. Masyarakat
Toraja Diluar Daerah Tanah Toraja
a. Ikut berperan aktif memajukan kampung
halamannya dengan mendukung kegiatan saudara – saudara juga di kampung dengan
bantuan moral, moril dan dana. Mampu berkomunikasi dengan semua pihak dikampung
untuk mendukung program masyarakat.
b. Secara
pribadi masing – masing membangun tongkonan adatnya, mengalirkan sebagian
dananya untuk membangun kampungnya dan menciptakan lapangan pekerjaan di
lingkungannya.
c. Memiliki
kesetiaan terhadap adat istiadat leluhur Toraja, sehingga dapat
melestarikannya. Komunitas adat Toraja harus dapat menegaskan agar adat Toraja
di laksanakan dengan baik dan benar.
Banyak hal yang dapat dilakukan
masyarakat Tanah Toraja (Perantau) dengan kepemilikan finansial mapan untuk
diterapkan di Tanah Toraja.
e. Dapat
memberi contoh teladan kepada masyarakat Toraja lainnya yang ada diluar daerah
Toraja, untuk membangun kampung masing – masing, membangun lapangan kerja,
membantu modal, memberikan inovasi – inovasi baru dan tampil sebagai pilar yang dapat mensejahterakan,
menumbuhkan kesetiaan, dan mempererat persaudaraan dikalangan masyarakat Toraja
perantauan secara khusus dan masyarakat Toraja pada umumnya.
12. Upaya Yang Dilaksanakan Untuk Mewujudkan
Masyarakat Toraja Menjadi Sejahtera, Setia dan Saudara (S3) sebagai berikut.
Bahwa Kabupaten Tanah Toraja (2 Kabupaten) harus memiliki
pemimpin daerah yang mampu mengakomodir antara keinginan dan kemampuan
finansial dengan melakukan program – program.
a. Program
jangka pendek antara lain :
1) Meninjau
dan menata kembali rencana tata ruang dan rencana tata wilayah perkotaan,
kecamatan, lembang dan kampung.
2) Mendesain
dan membuat program data base kependudukan yang up to date dan on line system
serta mudah diakses untuk dipergunakan.
3) Melakukan
re inventarisarisasi berbagai potensi daerah berdasarkan kecamatran dan lokasi
atau wilayah masing – masing.
4) Membuat
data base bagi perantau asal Toraja Utara diberbagai penjuruh nusantara dan
internasional yang sekaligus merupakan sebagai asset daerah.
5) Membuat
landscape dan penataan pembangunan secara menyeluruh.
b. Program
jangka panjang diantaranya :
1) Memelihara
dan menjaga toleransi dan kerukunan
serta kerjasama diantara umat berbeda agama, gereja dan keyakinan lain.
2) Mendorong
berdirinya perguruan tinggi dengan menggunakan nama pahlawan nasional asal
Toraja.
3) Menginventarisir
dan membangun serta menata kembali pembangunan tongkonan dengan berdasarkan
strata yang pernah berlaku di Toraja.
4) Membuat
dan menyusun serta membukukan pedoman pelaksanaan adat rambu solo’ rambu tuka’
dan rambu mango la tanga.
5) Membangun
sarana dan prasarana penampungan untuk pendampingan dan perawatan orang lanjut
usia / jompo.
6) Menata
dan merawat aliran dan hulu sungai dan saluran untuk pengairan dan saluran air
bersih.
7) Membangun
pengadaan dan pemipaan air bersih yang dapat menjangkau tiap rumah tangga.
8) Membangun
penggunaan pembangkit listrik berbasis tenaga angin dan air yang dapat
menerangi setiap rumah tangga.
9) Memberikan
kesempatan seluas – luasnya bagi putra – putri Toraja Utara untuk memperoleh
pendidikan tinggi diluar Sulawesi Selatan lewat beasiswa Pemda atau beasiswa
dari pihak lain.
10) Melakukan
pembinaan dan pengembangan generasi muda Toraja Utara untuk tampil di panggung
politik, baik local maupun nasional.
11) Membuka
objek dan akses untuk tujuan wisata baru yang dilengkapi dengan sarana dan
prasarana serta informasi yang lengkap dan menarik wisatawan local, nasional
dan mencanegara.
12) Menumbuh
suburkan kembali koperasi serba usaha yang menjadikan semua orang Toraja Utara
sebagai anggota.
13. Upaya Lainnya Yang Dapat Dilaksanakan Oleh
Pemda dan Masyarakat Toraja sebagai berikut :
a. Program
Budidaya Pembibitan dan Penanaman :
1) Aneka
jenis bambu di Toraja
2) Ikan,
belut, lele
3) Aneka
sayur mayor
4) Padi
hitam organic
5) Penggemukan
kerbau
6) Rumput
gajah
7) Pengembangbiakan
bite’la’duk
8) Pengembangbiakan
kopi arabika
9) Katarrung
belanda
10) Markisa
11) Cabek
kato’kon dan lada barra’
12) Ubi
jalar warna ungu
13) Pohon
pangi.
b. Program
Pembangunan Gedung :
1) Gedung
serbaguna atau multifungsi
2) Gedung
museum tongkonan dan alang
c. Program
Penerbitan Buku :
1) Sejarah
budaya Toraja
2) Sejarah
asal usul orang Toraja
3) Kumpulan
biografi orang toraja berprestasi
d. Program
Pelatihan :
1) Pembuatan
dan pengembangan batik Toraja
2) Pembuatan
dan pengembangan tenunan Toraja
e. Pendirian
Bank Pembangunan Daerah (PEMDA)
f. Pembentukan
Program atau Kaukus Legis Lator DPR TK II (Kabupaten)
g. Program
Gerakan :
1) Koperasi
anak usia dini
2) Dana
sehat anak usia dini
3) Dana
sosial anak usia dini
4) Rumah
pintar keliling lembang
5) Layanan
kesehatan keliling lembang
h. Program
Penyelenggaraan :
1) Gerak
jalan santai, marathon dan K-10
2) Festival
aneka jenis kerbau di Toraja
3) Konser
atau pentas music tahunan
4) Tahunan
ma’ne’ne
5) Pekan
atau pentas seni dan budaya Toraja
i. Asah
kuliner tempo doeloe (Soko, Pipik, Kaledo, Pokon, Piong Bobo, Piong bulunangko,
piong blurak, tollo sarre, tollo pamarasan, tollok pangi, karwik, katupa,
keripik kulit kerbau, dan usus kerbau).
j. Pembinaan
dan pendampingan pengrajin : Goyang, lola, kandawil, ambero, lara mamie, kata,
sa’pik.
k. Program
tahap mula :
1) Antar
camat, lurah, kepala lembang, badan pembina lambang.
2) Para
ketua sekolah tinggi, para kepala sekolah negeri dan swasta.
3) Para
dokter, para medis, dan bidan desa.
4) DPRD
TK II, dan para kepala dinas.
5) Perwakilan
siswa / I (OSIS) dan mahasiswa (SEMA/BPM)
6) Para
tokoh lintas agama dan keyakinan.
7) Dengan
para pemandu dan pemilik / pengelola abyek wisata.
8) Para
tokoh masyrakat Toraja yang berdomisili di Jabodetabek.
L. Program
Pengembangan Pembangunan
1) Pengadaan
pembangkit listrik tenaga air, dan angin untuk dipelosok.
2) Penataan
pasar dan pedagang.
3) Penataan
sarana dan prasarana olahraga di tiap kecamatan.
m. Membuat
identitas kedua kabupaten di Tanah Toraja lewat penyeragaman Gapura, Pintu
Gerbang, dan pagar, kantor dinas, dan instansi baik negeri maupun swasta
termasuk tempat ibadah, rumah sakit.
n.
Program Pemasyarakatan dan Pelestarian :
1) Lagu
– lagu Toraja tempo doloe
2) Permainan
tradisional tempo doloe
3) Music
bambu / pompang
4) Aneka
tarian pa’gellu’ sejak usia dini
5) Penggunaan
dodo atau sambu sebagai bersama harian dan resmi.
6) Penggunaan
sarong, baik pesta rambu solo’ maupun rambu tuka’.
7) Pemakaian
passapu sejak usia dini
8) Pemakaian
baju po’ko’ sebagai busana harian
9) Basa
Toraja dalam kata sambutan dan atau ucapan terima kasih.
10) Gerakan
donor darah
o.
Program Penetapan Tari :
1) Penggunaan
seragam batik motif Toraja
2) Penggunaan
seragam tenun Toraja
3) Makan
tanpa nasi diganti palabija dan umbi”an
V. PENUTUP
14. Kesimpulan
Demikianlah
Karya Tulis ini disampaikan secara singkat sebagai bahan masukan baik
untuk pimpinan Pemda ataupun masyarakat
Toraja pada umumnya. Untuk dapat diterapkan di daerah Toraja, semoga dapat
mewujudkan masyarakat Toraja menjadi sejahtera, setia dan saudara (S3). Sekian
dan terima kasih.
Jakarta,
Minggu, 27 Maret 2016
Penulis
SOFIA
CATATAN
:
Ø Sofia Maria K.
Ponglabba, S.Sos, M.Si
Ø Ujung Pandang 13
Juni 167
Ø Kategori Umur 40
Tahun Keatas
Ø Kerukunan KKSB
No comments:
Post a Comment