Wednesday 14 September 2016

Artikel Tentang Kibarkanlah Cita - cita Setinggih - tingginya - I Have Dream In My Life

KIBARKANLAH  CITA-CITA  SETINGGI-TINGGINYA


·         Semakin mendaki semakin tinggi

     Semakin mendaki, semakin tinggi, pemandangan pun semakin indah.  Tidak ada cara yang lebih baik dalam membangkitkan keberanian mengupayakan harapan selain melangkah tahap demi tahap. Betapapun saat ini kita baru menjalani tanjakan rendah di kaki gunung, pada akhirnya kita akan mencapai puncak tertinggi di dunia, dan dapat menyaksikan dunia dengan pemandangannya yang indah. Tidak ada yang menandingi harapan semacam ini dalam hal menyemangati keberanian hidup kita.
     Tidak perlu lagi mempertanyakan pekerjaan ataupun penelitian yang sedang Anda lakukan saat ini.  Yang penting, jangan lepaskan impian bahwa hal itu akan berlanjut menuju kemajuan.

·         Mari hentikan kebiasaan memperkirakan timbulnya hal yang buruk

     Banyak orang yang membendung kekuatan  tumbuh-kembang kehidupan dirinya akibat kebiasaan sendiri.  Yang pertama, salah satunya adalah cara berpikir yang memandang segala sesuatu dari sisi yang gelap, secara negatif dan pesimis.  Memastikan sesuatu dengan cara mengetuk jembatan terlebih dahulu sebelum menyeberanginya memang perlu, tetapi hal itu bersifat seperti penyakit. Kondisi hati yang gusar akibat menduga “mungkin akan terjadi sesuatu yang buruk”, membuat seseorang tidak dapat bertumbuh-kembang.  Kita harus membuang kebiasaan memandang sesuatu dari sisi gelapnya, lalu menciptakan kebiasaan untuk maju ke depan dan melihat hal yang cerah saja.  Apabila seseorang  melihat wanita cantik, namun yang terpikir olehnya adalah isi perut yang kotor wanita tersebut.  Cara hidup seperti ini tidak dapat disebut dengan cara berpikir yang cerah. Sudah semestinya kita menciptakan kebiasaan bersyukur dan memandang sesuatu dari sisi terangnya saja dan tidak memandang sisi gelapnya.  Dalam hal apapun dan terhadap siapapun.  Jangan menjadikan hati kita yang dangkal, yang tidak puas jika tidak mengeritik satu atau dua kelemahan orang yang sengaja kita cari-cari.  Ada kalimat bijak yang berbunyi, “Jadikanlah prinsip dalam berpikir dengan memuji orang di tempat tersembunyi”.
Salah satu kebiasaan yang harus kita buang, adalah  mencari kelemahan orang.  Jika kita hanya menumpuk kelemahan orang di dalam hati kita, itu akan membentuk penyekat yang akan menyelimuti diri kita. Akibatnya, cahaya Tuhan maupun sosok indah yang berkilau akan lenyap dari diri kita. Ini sering terjadi.

·         Marilah selalu mencari kebaikan orang

     Marilah selalu menggambarkan hal yang cerah saja di dalam hati.  Usahakan untuk menemukan kebaikan orang dan memujinya. Jadikanlah kebaikan orang sebagai teladan untuk diri kita dan cita-citakan untuk mendapatkan yang lebih besar dari itu.   Lukiskanlah cita-cita indah yang lebih tinggi, dan jangan lagi melihat kelemahan. 
Cita-cita yang kita gambarkan akan mengubah sifat kita dalam mengarungi kehidupan. Warna kehidupan seseorang, aromanya, aktifitasnya, sifatnya, arah tujuannya, peruntungannya, dan sebagainya dapat berubah berdasarkan cita-cita orang tersebut. Jika cita-citanya rendah, maka kondisi seruluh kehidupan orang itu pun akan menjadi rendah.   Dari situlah di mulainya kemerosotan moral dan kejatuhhan.
     Jika cita-cita kita tinggi, bersih, dan mulia, itu pasti tampak pada tutur kata dan perbuatan kita sehari- hari.  Tanpa perlu  mengumparnya, orang akan tahu dengan sendirinya dari gelagat kita. Bantuan pun dengan sendirinya akan datang dari sekitar kita, mendorong kita mencapai cita-cita yang tinggi itu. Dari seruluh tubuh kita akan timbul atmosfir yang mulia.  Hanya orang seperti inilah yang pantas tinggal di surga.  Yang dimaksud dengan orang yang tinggal di surga bukanlah orang yang hidup di  tengah penimbunan harta duniawi, melainkan orang yang hidup di tengah suasana  surgawi.
     Semua ini menujukkan bahwa kesan yang ditimbulkan seseorang dapat berubah berdasarkan kebiasaan hatinya.  Tujuan dari pendidikan dan pembelajaran yang dilakukan hari ini adalah memperubarui kebiasaan dari kebiasaan hanya mencari kelemahan orang menjadi kebiasaan mulia menemukan hal-hal yang indah.   Orang yang selalu maju dengan berani mendekati cita-citanya yang lebih tinggi secara berkesinabungan  adalah orang yang selalu memberi kesan diri yang baik.
    Karakter yang agung adalah selalu melihat kebaikan saja dan tidak mencari kelemahan orang, selalu melihat cahaya saja dan tidak melihat kegelapan.
Dia menjadi matahari yang dengan hangat menyelimuti yang baik, maupun yang buruk.  Jika kita hanya menggambarkan kelemahan di hati kita, maka bayangan gelap itulah yang akan tertinggal di dalam hati kita dan menjadikan hati kita sebuah titik yang kotor.

·         Jika memeras akan diperas

     Di dunia ini juga ada orang yang memiliki sifat senang memanfaatkan orang lain. Yang ada di dalam pikirannya adalah merampas milik orang lain dan menjadikan orang lain sebagai pijakannya. Yang dipikirkannya adalah, “Bagaimana caranya memanfaatkan orang itu? Jadikasn orang itu sebagai pijakan, lalu lakukan ini-itu”.
   Orang semacam ini untuk sementara waktu mungkin saja berhasil mencapai posisi yang tinggi dengan menginjak orang lain, namun itu tidak akan bertahan lama.
Jika memeras, maka kitapun akan diperas. Di dunia ini tidak ada hal yang lebih kotor dibandingkan dengan sifat senang menjadikan orang lain sebagai batu pijakan secara licik, lihai dan curang. Sedapat mungkin kita harus menghilangkan kebiasaan ingin memanfaatkan orang lain.
   “Yang memberi akan diberi” adalah peraturan yang abadi  dan tidak terbatas. Mnusia yang berencana merampas hak orang lain dengan cara yang licik, akan kehilangan kelembutan dan kehangatannya akibat sifat itu.  Mungkin saja dia berhasil mengumpulkan kekayaan materi, namun dia akan kehilangan harta yang paling berharga dari dalam dirinya.
     Terlebih lagi orang yang mengincar keuntungan pribadi dengan cara menangkap kelemahan orang lain dan memanfaatkannya. Kita tidak meributkan soal nilai karakternya, tetapi kelakuannya persisi seorang anak bengal. Orang seperti ini menampakan sifat yang amat memuakkan, seolah menyedot habis hingga tak ada yang tersisa.   Kita tidak boleh menjadikan karakter kita licik dan bengis, bagaikan mencungkil mata yang masih hidup. Martabat karakter seseorang terletak pada toleransinya yang luas.  Ketika melihat kelemahan apapun,  pada diri orang lain yang kita perlukan adalah kelegaan menerimanya dengan tenang, penuh kasih dan kesabaran, sehingga kita mampu merasakan keberadaan Tuhan yang begitu sempurna.




·         Meskipun memiliki cita-cita yang tinggi, hal-hal yang kecil tetap penting

     Ada peribahasa yang berbunyi, “lubang semut dapat merobohkan tanggul”.  Dahulu, negeri Belanda nyaris tenggelam habis ke dasar laut akibat lubang kecil yang dibuat oleh tikus liar dapat saja merobohkan tanggul. Negeri Belanda tanahnya lebih rendah daripada ketinggian air laut, maka dibangunlah tanggul untuk mencegah masuknya air laut. Suatu waktu, ada seorang pemuda yang menemukan lubang kecil tikus liar di dekat dasar tanggul.  Jika air pasang naik dan ketinggian air semakin tinggi, maka airnya akan memancar dengan cepat seperti pompa.  Pemuda itu berpikir, “Ini masalah besar bagi seluruh negeri Belanda”. “Jika air terus masuk dari lubang ini, seluruh negeri akan tenggelam di bawah air. Gawat!” pikirnya.  Kemudian, dengan sekuat tenaga dia menekan lubang yang memancarkan air itu dengan telapak tangannya. Meskipun hanya dari sebuah celah sekecil lubang semut, jika air telah merembes, tanah akan runtuh dan lubang menjadi semakin besar. Bila akhirnya tanggulpun roboh, tidak ada lagi yang dapat dilakukan. Jika  tidak  cepat dicegah selagi masih dalam skala kecil, akan sangat sulit ditanggulangi ketika telah menjadi besar. Sambil terus menekan lubang tikus dengan telapak tangannya, pemuda itu menanti orang-orang kota yang akan lewat. Begitu ada yang lewat, dia berteriak dengan suara yang keras,”Tolong tutup lubang ini!”
Orang-orang kota datang berkumpul dan memperbaiki tanggul itu.  Dengan begitu, pemuda itu telah berhasil menyelamatkan seluruh negeri Belanda dari kehancurannya.

·         Jika kelemahan diperbaiki selagi kecil,  tidak akan menjadi besar

     Pakaian yang robek, jika segera diperbaiki selagi robeknya masih kecil, tidak akan menjadi robekan yang besar. Kelemahan kecil seorang manusia pun, jika terus diabaikan karena dianggap hanya hal yang kecil, akhirnya akan menjadi besar dan tidak dapat diperbaiki lagi. Jika kita masukkan air ke dalam ember yang berlubang, tanpa kita sadari airnya akan habis. Tidak ada orang yang masukkan air ke dalam bakul yang memang berlubang banyak. Sebaliknya, jika kita tidak memperhatikan lubang yang kecil, semua akan terbuang sia-sia.   Batu permata semewah apapun, jika terdapat cacat segores saja, harganya akan turun drastis.  Yang lebih parah adalah membiarkan cacat karena menganggap, “Biarlah, toh sudah terlanjur cacat”. Akibat pemikiran seperti itu, orang akan menjadi ceroboh dan cacatnya pun akan semakin parah.

·         Benda yang bagus sampai kapanpun tetap bagus, benda yang telah cacat akan bertambah cacat.

     Suatu waktu saya brepergian bersama seorang teman. Kopor kulit persegi saya, yang telah sering dibawa ke mana-mana, telah lusuh dan penuh goresan di sana-sini.   Sementara itu, tas jinjin kulit teman saya, masih baru dan mulus tanpa goresan. Orang-orang yang menjemput kami di tiap tempat selalu mengira bahwa kopor penuh goresan itu adalah milik teman saya.  Mereka melemparkannya ke lantai mobil yang penuh lumpur. Akibat guncangan mobil, goresan-goresan pada kopor itu semakin melebar. Di lain pihak, karena ukurannya pas dan masih mengkilat tanpa cacat, tas jinjin teman saya itu mereka perlakukan dengan baik dengan cara memangkunya hati-hati.  Dengan begitu, sampai kapanpun tas jinjin itu tidak akan tergores.
     Hal semacam ini tidak hanya terjadi pada kopor.  Jika sekali tergores dan diri kita sendiri pun tidak mempedulikannya, maka orang lain juga tidak akan menggubrisnya, sehingga akan semakin penuh goresan. Begitu pula dengan manusia. Jika kita mengabaikan sebuah kelemahan kecil, maka kita tidak akan mempedulikan kelemahan-kelemahan lain yang timbul.  Akibatnya  kita akan melakukan kesalahan tanpa merasa bersalah. Oleh karena itu, kelemahan harus diwaspadai selagi masih bersukala kecil.

·         Jika memperhatikan hal yang kecil, akan mendapat hasil yang besar

     Orang-orang hebat yang disebut sebagai penemuan besar, adalah orang yang telah meraih keberhasilan mengagumkan kejeliannya memperhatikan hal kecil yang tidak terhiraukan oleh orang lain. Meskipun semua orang melihatnya namun tidak ada seorang pun yang memikirkannya. Newton ketika melihat buah apel jatuh ke tanah menemukan bahwa bumi memiliki gaya grafitasi.  James Watt menemukan  kereta api setelah melihat uap ceret besi dapat mengangkat tutup ceret.  Begitu juga dengan penemuan mesin gasoline. Konon katanya bahwa petunjuknya didapat setelah melihat meledak dan terbakarnya sebuah  kompor yang dituangi setetes alkohol yang tersisa di gelas minuman. Begitu pula ketika Bell menyentuh sebuah mesin listrik, tanpa disengaja muncul peicikan api dari mesin itu. Ketika peicikan itu menyetuh kulit kodok, otot kodok mengerut. Melihat hal itu Bell Menyadari bahwa benda akan bergetar bila tersentuh tenaga listrik.  Dari situlah dia terpikir tentang pesawat telepon.

·         Gramofon ditemukan dengan cara seperti ini

     Suatu ketika Edison berhadapan dengan pesawat telepon tadi, lalu bereksperimen dengan cara bernyanyi dengan suara keras. Yang terjadi kemudian, jarum kecil runcing yang terdapat di ujung mesin itu bergetar di ujung jari Edison dan menimbulkan rasa sakit.  Dia menahan rasa sakit itu, lalu tampak ada torehan kecil pada kulit jarinya.  Melihat hal itu, Edison-pun berpikir.  Jika suara kita bergema, akan tertinggal sebentuk luka di ujung jari seperti ini.  Jika kata-kata yang kita ucapkan diubah ke dalam bentuk torehan, lalu digerakkan sesuai dengan torehan itu, mestinya kata-kata tadi dapat dikembalikan lagi menjadi suara seperti semula. Inilah awal penemuan gramafon. Jika kita mencoba berpikir tentang apa yang telah dilakukan para penemuan besar atau para ilmuwan besar, mereka semua menyadarri hal kecil yang tidak disadari oleh orang lain, yang akhirnya menghasilkan sesuatu yang besar. Oleh karena itu, orang yang mengabaikan hal yang kecil tidak akan mampu menghasilkan hal yang besar.

·         Ide yang kecil mampu menghasilkan keuntungan beberapa juta yen

     Ide yang sepintas dapat memberikan yang menakjubkan.  Pada awal  ditemukannya mesin pintal, benang yang masih selembut bihun , ketika ditarik dari alat penggulunganya yang disebut bobin, menempel pada alat itu. Akibatnya, benang menjadi putus, dan setiap kali mesin harus dihentikan.   Karena mesin sering kali dimatikan, hasil kerja menjadi sedikit, pemasukan pekerja juga sedikit, dan keuntungan perusahaan itu pun sedikit.  Namun, sebuah mesin yang dikendalikan oleh salah satu pekerja, kondisinya sangat baik. Benang tidak putus, sehingga mesin tidak perlu dimatikan.  Hasil produksinya tinggi, dan pekerja itu saja yang mendapt keuntungan besar.  Melihat hal ini, Robertson sang pengawas pabrikpun bertanya. “Mengapa mesin Anda saja yang kondisinya baik dan berjalan dengan lancer? Benang pada alat penggulung Anda tidak pernah putus,bukan?”  “Ya, itu betul”. “Mengapa mesin Anda saja yang kondisinya bagus?” “Maaf, Pak, itu rahasia”. “Apa rahasianya?”  “Rahasia adalah rahasia,Pak.Kalau saya kasih tahu, nanti Bapak sama pintarnya dengan saya. Jadi tidak bisa saya beritahukan”.  “ Kalau Anda kasih tahu, saya akan memberikan hadiah yang pantas. Apakah Anda tidak berharap semua mesin di pabrik ini berfungsi dengan baik sama seperti mesin Anda?” “Kalu begitu, sebagai pengganti rahasia itu, saya ada permintaan. Bapak beri saya setiap hari dua botol bir. Nanti saya beritahu rahasianya”. “ Oh, itu tidak masalah”.
     Perjanjian telah disepakati  Pekerja itu membisikkannya di telinga Robertson, “Oleskan sedikit kapur pada porosnya”.  Hal yang begitu sederhana.  Tetapi berkat sesuatu yang sederhana ini, alat penggulung dapat berputar dengan lancer, benang tidak terputus, dan hasil produksi seluruh pabrik Robertson meningkat hebat melebihi perusahaan manapun.  Hanya dengan dua botol bir setiap hari, berhasil diperoleh keuntungan jutaan dolar.  Hal yang kecil dapat membuathkan hasil yang begitu besarnya. Maka dari itu, kita tidak boleh menyepelekan hal-hal kecil.
     Mesin pun, jika kelemahan kecilnya diperbaiki, hasilnya meningkat seperti ini.  Manusia pun hanya dengan memperbaiki kelemahan kecilnya, dia dapat meraih keberhasilan yang mengagumkan.  Hanya dari kesopanan tutur kata, atau keindahan tulisan di dalam surat, orang dapat menilai kita.  Itu sering menjadi langkah awal yang baik.  Setiap perilaku kita merupakan gambaran dari karakter diri kita.  Orang dapat menilai kita secara keseluruhan dari sedekit kelemahan kita.  Hal itu bagaikan mengetahui jenis ikan hanya dari melihat sisiknya saja.   Oleh karena itu, pertama-tama kita harus mulai memperbaiki kelemahan kecil kita. Perbaiki hati yang emosional!  Hilangkan hati yang mudah kesal!  Buang kebiasaan bermalas-malasan dan tidak segera melakukan hal yang dianggap baik.  Sudahi hati yang cengeng. Kemudian, tersenyumlah selalu dengan bahagia, milikilah keberanian berusaha dengan riang, dan jadilah manusia yang senantiasa meningkatkan dirinya.

·         Menjadi sesuai dengan yang terpikir di hati

     Apa yang terpikir di hati, akan muncul wujudnya.  Misalkan saudara-saudara hendak menggambar.  Karena di hati terpikir ingin menggambar, bergeraklah pensil atau krayon, dan tergambarlah sesuatu.  Jika berpikir ingin menggambar rumah, maka tergambarlah rumah. Jika berpikir ingin menggambar anjing, maka tergambarlah anjing.  Berpikir ingin menggambar rumah, tetapi menjadi gambar anjing, adalah hal yang tidak pernah terjadi. Apa yang terpikir di hati, wujud itulah yang akan muncul.
     Terpikir ingin berjalan malah tidur, atau ingin tidur malah berlari, adalah hal-hal yang tidak pernah terjadi. Wujud yang muncul selalu sesuai dengan yang dipikirkan.
     Begitu juga dengan otak Anda. Jika Anda berpikir bahwa otak Anda buruk, maka akan menjadi buruk. Jika Anda berpikir bahwa otak Anda baik karena Anda adalah “ciptaan Tuhan”, maka otak Anda pun menjadi baik.  Oleh karena itu, milikilah cita-  
 cita yang tinggi. Itu akan mempercepat kemajuan Anda.
     Senantiasa camkan di dalam hati bahwa,”Saya mampu melakukan apapun, karena
 saya adalah ciptaan Tuhan”.  Dengan demikian, apapun dapat Anda lakukan. 

·         Ucapkanlah bahwa,”Saya adalah ciptaan Tuhan”.

     Saya akan menganjurkan cara cepat mewujudkan cita-cita. Waktu bangun pagi, ucapkan di dalam hati sebanyak 20 kali, atau ucapkan dengan bersuara bahwa, “Saya dapat melakukan apapun dengan baik, karena Saya adalah ciptaan Tuhan”.   Ingatlah bahwa, “Saya adalah ciptaan Tuhan.  Saya hebat dan pasti dapat melakukan hal yang hebat”.  Jika kita berpikir bahwa diri kita hebat, maka kita dapat melakukan hal yang hebat.   Bila terjadi sesuatu yang tidak baik, mungkin karena pada saat itu kita lupa bahwa, “Saya adalah ciptaan Tuhan”.  Hal itu biasanya timbul ketika kita berpikir,”Saya adalah anak nakal”. Atau “Saya adalah anak yang tidak baik”.   Oleh karena itu, ketika bangun tidur, tentu saja pada saat lain juga, jika ada waktu luang,  ucapkanlah di hati bahwa,”Saya adalah ciptaan Tuhan. Saya hebat”.

·         Pada waktu belajar        

     Ketika akan belajar, pejamkan mata sejenak, lalu ucapkan di dalam hati dua-tiga kali, “Saya dapat belajar dengan baik, karena Saya adalah ciptaan Tuhan”. Dengan begitu, kita pasti dapat belajar dengan baik. Menjelma sesuai yang kita pikirkan. Begitulah adanya. Ketika belajar di sekolah, camkan di hati bahwa,” Saya akan memahami ucapan guru, karena saya adalah ciptaan Tuhan”. Tatap wajah guru dengan sepenuh hati dan dengarkan ucapannya. Maka, kita dapat memahami ucapannya dengan baik dan mengingatnya.

·         Wajah ramah yang penuh senyum

     Selalu tersenyumlah. Hal-hal yang baik akan datang menghampiri hati dan wajah yang tersenyum  Dapat dipastikan, hal yang baik tidak akan menghampiri wajah yang merengut. Dunia ini ada ketetapan bahwa yang sejenis akan berkumpul. Semut akan berkumpul bersama kerumunan semut.  Tikus akan berlarian dengan sesame tikus.
Lalat berkumpul di tempat yang bau dengan kerumunan lalat. Lalat itu kotor, bukan? Sesuatu yang kotor akan dihampiri oleh yang kotor pula.  Itulah sebabnya lalat mengerbungi sesuatu yang busuk.  Anda pun, jika hati yang mendongkol dan berwajah merenggut, hal yang baik tidak akan datang menghampirimu. Selalu tersenyumlah.  Hal-hal yang baik akan datang menghampirimu, dan Anda akan berbahagia.  Ayah dan ibumu pun akan gembira. Jika kita tersenyum, tubuh kita menjadi sehat, nilai pelajaran pun menjadi bagus.

·         Cerahkan hati!

     Di tempat yang terang, bunga yang indah mekar. Di tempat yang gelap, yang tumbuh hanyalah rumput atau jamur saja, bunga yang indah tidak akan mekar.  Manusia pun jika tidak berhati cerah, tidak dapat menjadi orang yang besar.  Orang yang cengeng, hanya akan dibodoh-bodohi orang atau dipukuli.  Meskipun ada kejadian yang tidak mengenakan atau menyakitkan hati, kita tidak boleh cemberut  atau menjadi cengeng.  Jika ada hal yang tidak mengenakan , ingatlah bahwa, “Di balik hal yang tidak mengenakan ini, pasti ada hal yang baik.  Seperti setelah hari hujan, pasti datang hari yang cerah”.  Maka bersyukurlah karena hal yang baik pasti akan datang.  Jika kita yakin bahwa, “Akan muncul hal yang baik”, maka selanjutnya muncullah hal yang baik.
     Ada cara menjadi pintar selagi sedang tidur. Jika sebelum tidur kita mengingatkan pada hati kita bahwa, ”Besok harus bangun jam 5 pagi, karena ada piknik”, besok paginya pasti akan terbangun pukul 5 pagi.  Karena di dalam diri kita terdapat hati yang biasa disebut dengan “bawah sadar”. Ketika raga kita sedang tertidur, hati ini tetap bekerja, menggerakkan jantung, mencerna makanan. Jika kita mengingatkan hati ini bahwa, “besok bangun jam 5, iho, ya!”, maka kita akan dibangunkannya pukul 5 pagi. Begitu pula ketika akan tidur, ingatkan hati ini berulangkali bahwa, ”selagi sedang tidur saya akan menjadi semakin sehat dan pintar”.  Maka kitapun akan menjadi semakin sehat dan pintar. Lalu, begitu berada di tempat tidur, ucapkan,”Selagi sedang tidur saya akan menjadi semakin sehat dan pintar”, sambil berangkat tidur. Ketika terbangun besok paginya, kita betul-betul menjadi semakin sehat dan pintar, lebih daripada hari ini. Lakukan itu setiap malam!

·         Perlakukan makhluk hidup dengan baik

     Begitu musim gugur tiba, serangga-serangga bermunculan dan berbunyi dengan suara yang indah.  Mereka bukan sedang menangis sedih, tetapi sedang menyanyikan lagu gembira karena terlahir di dunia ini.  Kita boleh membunuh lalat atau nyamuk yang merugikan manusia, tetapi jangan membunuh serangga-serangga yang tidak merugikan. Jangan menangkap capung,mengikatnya dengan benang, dan mematahkan lehernya. Capung adalah serangga berguna,yang memberi manfaat bagi manusia. Capung menangkap dan menyantap nyamuk dan lalat. Dan jangan pula menangkap dan mempermainkan serangga serangga yang bernyani gembira karena terlahir di dunia ini. Kitapun tentu tidak ingin, ketika kita sedang bernyanyi, muncul tangan yang besarnya ribuan kali ukuran tubuh kita, lalu menangkap kita. Kita pun tidak ingin dibunuh, bukan? Maka dari itu, janganlah menangkap,mengganggu,dan membunuh serangga. Kasihan mereka.

·         Belajarlah dengan upaya sendiri

     Sedapat mungkin lakukan sendiri keperluan pribadi. Meskipun orang lain melakukannya untuk kita, bukan berarti diri kita hebat.   Jika orang lain yang belajar, bukan berarti diri kita yang menjadi pintar.
Diri kita menjadi hebat, karena diri kitalah yang belajar. Walaupun orang lain memainkan piano untuk kita, bukan berarti kita menjadi pintar bermain piano. Jika orang lain melakukan senam atau berolahraga , bukan berarti tubuh kita yang terlatih. Karena kita sendirilah yang berolahraga atau melakukan senam, maka tubuh kita menjadi terlatih dan menjadi kuat. Apa yang telah kita lakukan itulah yang kita mendapatkan hasilnya. Upaya yang telah kita lakukan yang akan membawa kebaikan.
Kemalasan tidak akan membawa kemajuan. Tidak dapat maju karena tidak berupaya, sama seperti tidak dapat berlari ketika sedang tidur.

·         Tulislah hal yang baik pada buku harian

     Mari lakukan hal yang baik lebih dari sekali dalam sehari. Kesenangan saat melakukan hal yang baik, adalah sesuatu yang istimewa. Perasaan gembira, misalnya, ketika ibu pergi  menjaga rumah,  membantu membersihkan halaman. Begitu ibu pulang ke rumah dan memuji kita, betapa senangnya.  Lakukan hal yang baik, apapun itu, lebih dari sekali dalam sehari, lalu tulislah hal itu buku catatan harian. Ketika berbuat baik pada orang, tulislah, “Saya telah melakukan kebaikan seperti ini”.  Tulislah hal-hal yang baik saja pada buku catatan harian. Itu merupakan menyenangkan.  Tulis juga kebaikan yang kita dapat dari orang lain. Misalnya, “Ayah menyapa saya dengan perkataan yang lembut seperti ini”. Atau “Ibu melakukan hal yang baik ini untuk saya. Ibu adalah orang yang baik”. Atau, “kakak perempuan saya melakukan hal yang baik ini untuk saya. Kakak saya itu orang yang baik”. Tulislah hal-hal semacam itu di dalam buku harian.
     Jika kita hanya menuliskan hal-hal yang baik pada buku harian, maka di dalam hati kita pun hanya akan terngiang hal-hal yang baik saja.  Sesuai yang kita harapkan, hal-hal yang baik pula yang akan berdatangan. Dan semua itu akan membawa kebaikan bagi kita.

·         Tunjukkan rasa terima kasih kepada ayah dan ibu

     Pada akhirnya, yang paling penting di atas segalanya adalah bersyukur kepada kedua orangtua. Terlepas dari apakah diri kita masih anak-anak ataupun sudah tua.   Karena adanya ayah dan ibulah maka kita semua hidup sampai sekarang.  Waktu masih bayi dan belum mampu makan sendiri, ibulah yang menyusui kita, juga yang  mengganti popok kita. Pada hari sepanas apapun, atau sedingin apapun, ayah bekerja sekuat tenaga demi memenuhi kebutuhan pangan dan pakaian kita. Juga untuk menyekolahkan kita, membelikan  peralatan sekolah, membuat kita dapat menyantap makanan yang kita inginkan, dan tumbuh menjadi besar. Pagi hari, ketika akan makan, ucapkanlah salam,  ”Ayah,ibu, Saya makan ya! Terima kasih!” Dengan begitu, tubuh kitas akan sehat, dan nilai pelajaran pun menjadi baik. Bagi yang orangtuanya telah berpulang, doakanlah mereka setiap hari.  Semoga arwah mereka mendapat tempat yang layak di sana. Semoga doa kita menambah kekuatan mereka dalam menjaga kita, sehingga kita semua akan bernasib baik.    
  
  


Penulis               : Taniguchi Masaharu

Penterjemah     : Chizuru Tukuwain 

No comments:

Post a Comment