Saturday 8 October 2016

Makalah Tentang Penelitian Upaya Meningkatkan Kemampuan Menyimak Melalui Sandiwara Boneka

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK
MELALUI SANDIWARA BONEKA
TK MAWAR LUBANG BUAYA
JAKARTA TIMUR


kabarwictwicky.blogspot.com


DISUSUN OLEH :
OLEH                 :      KELOMPOK A
NAMA                :      1.      YUYUN
                                   2.      DJUNIARTI
                                   3.      NURHAYATI
                                   4.      IIN
                                   5.      NUR KOMARIAH
                                   6.      MERY MERCY

                                   KELAS A


UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK
MELALUI SANDIWARA BONEKA DI TK A BAMADITA RAHMAN
JAKARTA TIMUR


BAB I
PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG MASALAH
                 Sandiwara boneka sangatlah menarik bagi setiap anak, karena sandiwara boneka / bemain peran kecerdasan anak dapat berkembang. Namun sayang karena teknologi mengalami perkembangan yang pesat dalam dua dasa warsa terakhir ini. Perkembangan telah merambah ke berbagai sektor dan dimensi serta tahap perkembangan manusia melalui teknologi digital dan komunikasi, anak – anak sudah sejak dini melihat dan beragam ilmu pengetahuan, seperti film, games dan sebagainya. Perkembangan ini pula menandakan bahwa sudah selayaknya pada anak usia prasekolah mulai diajarkan kemampuan bermulai di ajarkan kemampuan berbicaranya melalui sandiwara boneka yang mungkin saja sudah tidak menarik lagi untuk anak, karena berbagai mainan canggih sudah tersedia sekarang ini.
                 Kemampuan anak untuk belajar dan berkonsentrasi, umumnya hanya 10 menit, maka gurulah yang harus kreatif agar anak tertarik pada apa yang  sedang diajarkan, karena anak – anak adalah ilmuwan alami yang dengan aktif mencari informasi mengenai apa yang ada disekelilingnya, mereka memahami duanianya melalui pengamatan dan percobaan keingintahuan alami anak – anak akhirnya menuju pada belajar.
                 Dengan belajar anak akan mengetahui segala hal yang baru, dan karena bermain merupakan bagian dari dunia anak salah satunya adalah bermain merupakan bagian dari dunia anak salah satunya adalah dengan bermain peran / sandiwara boneka, yang perlu diperhatikan dalam permainan anak adalah perasaan senang dan menikmatinya, terlebih jika kita mengikutkan materi pelajaran dan pengetahuan didalamnya. Dengan demikian kita memberikan pendidikan dari permainan sandiwara Boneka.

B.      RUMUSAN MASALAH
                 Berdasarkan permasalahan tersebut diatas maka dapat di rumuskan masalah sebagai berikut :
1.    Apakah ada hubungan antara metode sandiwara boneka dengan kemampuan berbicara anak ?
2.    Apakah penerapan sandiwara boneka berpengaruh terhadap kemampuan berbahasa anak usia 4 – 5 tahun ?
3.    Bagaimana pelaksanaan pemberian metode sandiwara boneka di TK ?
4.    Bagaimana metode pengajaran yang tepat agar kemampuan berbicara dapat ditingkatkan ?
5.    Faktor – faktor apa saja yang menghambat sandiwara boneka ?


C.      TUJUAN PENELITIAN
                 Tujuan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui sandiwara boneka di TK A TK BAMADITA RAHMAN.


D.      MANFAAT PENELITIAN
          1.    Manfaat bagi anak
                 -      Memudahkan anak untuk belajar berbicara
                 -      Kemampuan anak untuk berbicara meningkat
                 -      Anak lebih terlatih dalam berbicara

          2.    Manfaat bagi guru
                 -      Memudahkan guru dalam menyampaikan pembelajaran berbicara pada anak.
                 -      Pembelajaran lebih bervariasi



BAB II
LANDASAN TEORI


A.      KAJIAN TEORI
          1.    Menurut Montololu
                 Pengertian Sandiwara Boneka adalah teknik berbicara dengan dan dapat pula dikombinasikan dengan  menggunakan panggung.
          2.    Gunarti. W. Dkk
                 Berbicara dengan menggunakan boneka, boneka merupakan kegiatan bercerita dengan menggunakan media boneka sebagai pameran tokoh dalam cerita dan boneka yang digunakan bisa berupa jari, boneka tangan dan boneka wayang.
          3.    Menurut Poerwodaminta
                 Kemampuan berbicara berasal dari kata mampu yang berarti kuasa (sanggup melakukan sesuatu), kemampuan adalah kesanggupan, kecepatan dan kekuatan, sedangkan berbicara merupakan kemampuan mengucapkan bunyi – bunyi artikulasi atau kata – kata untuk mengekspresikan menyatakan serta menyampaikan pikiran gagasan dan perasaan.


B.      KETERANGAN BERPIKIR
                 Dengan penelitian menggunakan model Kemmis Tanggart dalam pembelajaran sandiwara boneka dapat meningkatkan kemampuan motorik halus.

C.      HIPOTESIS TINDAKAN
                 Dengan menggunakan boneka – boneka kemampuan bicara pada anak meningkat.



BAB III
METODELOGI PENELITIAN


A.      SETTING PENELITIAN
          1.    Tempat                      :    TK BAMADITA RAHMAN Jl. Makmur AD 60 Lubang Buaya – Jakarta Timur.
          2.    Waktu                        :    Juli – Agustus 2012
          3.    Subjek Penelitian    :    Anak usia 4 – 5 Tahun di Kelompok A TK Bamadita Rahman

B.      METODELOGI PENELITIAN
          Metodelogi penelitian memakai metode class room action research. Yaitu :
1.     Guru melakukan penekanan dan penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktis dalam pembelajaran.
2.     Guru merancang perubahan yang akan dilakukan bersama dengan para anak didik sambil melakukan observasi, proses belajar berlangsung sesuai jadwal belajar seperti biasanya.



BAGAN KEGIATAN PENELITIAN

Bagian kegiatan penelitian ini terdiri atas dua siklus, siklus ini terdiri dari permasalahan, perencanaan tindakan melakukan pengamatan dan pengumpulan data.
Permasalahan
-      Rendahnya hasil belajar berbicara pada anak TK.
-      Belum mampu anak berbicara dengan urutan yang tepat.
Siklus I
Tahapan Perencanaan
-      Merancang proses pembelajaran berbahasa.
-      Membuat instrumen pengumpulan data

Tahapan Pelaksanaan Tindakan
-      Guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan rencana.

Tahapan Refleksi
-      Melakukan refleksi, melakukan berdasarkan analisis data untuk memperbaiki pada pelaksanaan siklus.
Siklus II
Tahapan Perencanaan
-      Merancang proses pembelajaran berbahasa.

Tahapan Pelaksanaan Tindakan
-      Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana.

Tahapan Analisis
-      Melakukan refleksi, berdasarkan analisis data untuk perbaikan pada siklus II

Tahapan Refleksi
-      Melakukan refleksi berdasarkan analisis data untuk perbaikan, pada siklus I dan untuk mendapatkan hasil dan kesimpulan penelitian.
INDIKATOR KEBERHASILAN

No
Indikator
Butir yang Diamati
Kriteria
Keterangan
BB
B
SB
1
Mengutamakan pendapat ke-pada orang lain.
Menyimak
-     Anak dapat mengucapkan kata baru
-     Anak lebih terlatih dalam berbicara


Ö

Ö


2
Menirukan suara orang
-     Ekspresi
-     Melakukan suara yang dilakukan guru
-     Menirukan suara nenek


Ö
Ö





JADWAL RENCANA KEGIATAN

No
Rencana Kegiatan
Waktu (Minggu)
I
II
III
IV
1
-       Persiapan
-       Menyusun pelaksanaan
-       Menyepakati jadwal dan tugas
-       Seminar konsep pelaksanaan
X

X


X



X

          Penilaian dapat menyimpulkan bahwa dalam pembelajaran bahasa dengan media boneka pada anak kelompok A TK BAMADITA RAHMAN berhasil. Karna anak lebih mudah paham, mengerti, dan timbul rasa suka dan senang pada anak.
          Dengan media bermain peran dalam pembelajaran bahasa di kelompok A TK BAMADITA RAHMAN berhasil terdapat peningkatan dalam pembelajaran berbahasa.

\
JADWAL RENCANA KEGIATAN

No
Rencana Kegiatan
Juli
Agustus











1.
2.
3.
4.

Persiapan

Menyusun konsep pelaksanaan
Menyepakati jadwal dan tugas
Menyusun instrumen
Seminar konsep pelaksanaan


X




X





X





X







1.
2.
3.

Pelaksanaan

Menyiapkan kelas dan alat
Melakukan tindakan siklus I
Melakukan tindakan siklus II







Ö




Ö





Ö



1.
2.
3.
4.

Penyusunan Laporan
Menyusun konsep laporan
Seminar hasil penelitian
Perbaikan laporan
Penggandaan dan pengiriman hasil











DAFTAR PUSTAKA


1.    Peraturan pemerintah No. 27 Tahun 1990 Pendidikan Taman Kanak.
2.    Modul Pendidikan dan Pelatihan Profesi Taman Kanak – Kanak UNJ
3.    Yuyun S.Pd
4.    Ahmad Rohani, Media Instruksional Edukatif, Jakarta Rineka Cipta 1997
5.    Ailyn and Bacon, 1999 Tahun 93.


No comments:

Post a Comment