BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1.
Konsep Dasar Sistem
Terdapat
dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu pada yang
menekankan pada prosedurnya dan menekankan pada perosedurnya dan yang
menekankan pada komponen atau elemennya.
Sistem
merupakan jaringan kerja dari sebuah prosedur untuk lebih menekankan
urut-urutan oprasi didalam sistem. Sistem sangatlah penting bagi sebuah
perusahaan terutama pada perusahaan yang semakin besar dan berkembang, karna
dengan adanya sistem dapat mempermudah pekerja diperusahaan tersebut dalam
menjalankan pekerjaannya sesuai dengan sistem dan prosedur yang telah
ditetapkan perusahaan tersebut yang bertujuan untuk memajukan perusahaan.
2.1.1. Pengertian
Sistem
Sistem menurut Kendall (2006a:3)
menyimpulkan bahwa “Sistem informasi yang sudah terkomputerisasi yang berkerja
karna adanya interaksi antara manusia dan komputer. Dengan bantuan manusia,
prangkat lunak (program komputer), dan perangkat keras (komputer, printer, dan
lain-lain), agar berfungsi dengan baik”.
Sistem menurut Sutabri (2012a:2)
menyimpulkan bahwa “Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu
sama lain, yang berfungsi bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
menyeleasaikan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.
2.1.2. Karakteristik
Sistem
Menurut
Sutabri (2012b:13) menyimpulkan bahwa “Model umum sebuah sistem tediri dari
input, proses, dan output”. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat
sederhana mengingat sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran
sekaligus. Selain itu sistem juga memiliki karakteristik atau sifat-sifat
tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu
sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1.
Komponen Sistem (Components)
Suatu
sistem terdiri dari jumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang
artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem
tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat
dari sistem yang melanjutkan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses
sistem secara keseluruhan. Suatu sitem dapat mempunyai sitem yang lebih besar,
yang disebut dengan “Supra System”.
2.
Batasan Sistem (boundary)
Ruang
lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang
lain atau sistem dengan lingkunagn luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan
suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan yang tidak dapat
dipisah-pisahkan.
3.
Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Bentuk
apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi
operasi sistem tersebut, disebut dengan lingkungan luar sistem. Dimana
lingkungan luar ini dapat bersifat menguntungkan merupakan energi bagi sistem
tersebut, dengan demikian lingkungan luar tersebut harus dikendalikan, kalau
tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.
4.
Penghubung Sistem (Interface)
Sebagai
media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lainnya disebut dengan
penghubung sistem atau Interface melalui penghubung ini memungkinkan
sumber-sumber daya mengalir dari suatu subsistem akan menjadi masukan untuk
subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung tersebut.
5.
Masukan Sistem (Input)
Energi
yang dimasukan kedalam sistem tersebut masukan sistem, yang dapat berupa
pemeliharaan (maintenance input) dan signal masukan (signal input).
6.
Keluaran Sistem (Output)
Hasil
dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, keluaran
ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain.
7.
Pengolahan Sistem (Process)
Suatu
sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi
keluaran.
8.
Sasaran Sistem (Objektive)
Suatu
sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti akan bersifat determinan kalau
suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka oprasi sistem tidak ada gunanya.
Suatu sistem dikatakan berhasil bila menggunakan sasaran atau tujuan yang
direncanakan.
2.1.3. Klasifikasi
Sistem
Menurut
Sutabri (2012c:15) menyimpulkan bahwa “Sistem merupakan suatu bentuk integrasi
antara satu komponen dengan komponen lain karna sistem memiliki sasaran yang
berbeda untuk setiap kasus yang terjadi didalam sistem tersebut”. Oleh karna
itu sistem dapat dikasifikasikan dari bebrapa sudut pandangan, seperti contoh
sistem yang bersifat abstrak, sistem alamiah, sistem yang bersifat
deterministic, dan sistem yang bersifat terbuka dan tertutup.
1.
Sistem Abstrak dan Sistem Fisik (Abstrac
System dan Phisical System)
Sistem
Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak
secara fisik, sedangkan Sistem Fisik
merupakan sistem yang ada secara fisik.
2.
Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia(Natural
Systen dan Human Made System)Sistem Alamiah adalah sistem yang terjadi
melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, sedangkan Sistem Buatan Manusia merupakan sistem yang melibatkan
interaksi manusia dengan mesin, atau
yang disebut dengan “human machine system”.
3.
Sistem Deterministik dan Sistem
Probabilistik
Sistem
yang beroprasi pada tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem
deterministik, sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang
kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi dengan manusia.
4.
Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup(Closed
Syestem dan Open system)
Sistem
Terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya,
sedangkan sistem Tertutup
adalah sistem yang tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya.
2.1.4. Daur Hidup Sistem (System Life
Cycle)
Menurut Sutabri (2012d:20) menyimpulkan
bahwa “Siklus hidup dari suatu sistem (System
life cycle) adalah proses evalucioner yang diikuti dalam menerapkan
sistem atau subsistem informasi berbasis komputer”. Pembangunan sistem
hanyalah salah satu dari rangkaian daur hidup suatu sistem. Meskipun demikian
proses ini merupakan aspek yang sangat penting, berikut ini beberapa fase dari
siklus sistem sebagai berikut:
1.
Mengenali
Adanya Kebutuhan
Sebelum segala
sesuatu terjadi timbul, suatu kebutuhan yang harus dapat dikenali sebagaimana
adanya. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil pengembangan dari organisasi
dalam volume yang meningkat melebihi kapasistas dari sistem yang ada.
Semua kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas, karna jika tanpa
adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada akan mengakibatkan pembangunan sistem
akan kehilangan arah dan efektifitasnya.
2.
Pembangunan
Sistem
Suatu proses
atau seperangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa kebutuhan yang
timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
3.
Pemasangan
Sistem
Setelah tahap
pembangunan selesai sistem kemudian dioprasikan. Peralihan dan tahap oprasional
terjadi pemasangan sistem yang sebenarnya, yang merupakan langkah akihir
pembangunan sistem.
4.
Pengoprasian
Sistem
Program-program komputer
dan prosedur-prosedur yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat
statis, sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem oprasi.
5. Sistem Menjadi Usang
Seiring berjalannya waktu,
sustu sistem secara ekonomis dan teknis tidak layak lagi dioprasikan, sehingga
perlu dibangun sistem yang baru untuk menggantikannya.
2.1.5. Pengertian Informasi
Menurut
Darmawan (2013a:2) “Informasi adalah hasil dari pengolahan data, akan tetapi
tidak semua hasil dari pengolahan tersebut bisa menjadi informasi, hasil dari
pengolahan data yang tidak memberikan makna atau arti serta tidak bermanfaat
bagi seseorang bukanlah merupakan informasi bagi orang tersebut”. Menurut Leod dalam Darmawan mengatakan suatu informasi yang berkualitas
harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.
Akurat
Informasi
harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Pengujian terhadap hal ini biasanya
dilakukan melalui pengujian tersebut menghasilkan hasil yang sama maka data
tersebut dianggap akurat.
2.
Tepat Waktu
Informasi itu
harus tersedia atau ada pada informasi tersebut diperlukan, tidak besok atau
tidak beberapa jam lagi.
3.
Relevan
Informasi yang
diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan. Kalau kenutuhan informasi ini
suatu organisasi maka informasi tersebut harus sesuai dengan kebutuhan
informasi di berbagai tingkatan atau bagian yang ada dalam organisasi tersebut.
4.
Lengkap
Informasi
harus diberikan secara lengkap. Misalnya informasi tentang penjualan yang tidak
ada fakturnya.
Sumber dari
informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan
kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.Informasi diperoleh setelah data-data
mentah diproses atau diolah.
2.1.6. Pengrtian Sistem Informasi
Menurut
Sutabri (2012e:38) menyimpulkan bahwa “Suatu sistem informasi adalah sistem di
dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian
yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manjerial dengan
kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan
yang diperlukan oleh pihak luar tertentu “.
Sistem informasi terdiri dari komponen- komponen
yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yang terdiri
dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data
dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut saling
berinteraksi satu dengan yang lain membentuk satu kesatuan untuk mencapai
sasaran.
Komponen-komponen sistem informasi yang dimaksud
diantaranya yaitu:
1.
Blok Masukan (Input
Block)
Input
mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Yang dimaksud dengan input
di sini termaksud metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan,
yang dapat berupa dokumen- dokumen dasar.
2.
Blok Model (Model
Block)
Blok
ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan
memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data dengan cara yang
sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3.
Blok Keluaran (Output
Block)
Produk
dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas
dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua
pemakai sistem.
4.
Blok Teknologi
(Technology Block)
Teknologi
merupakan “kotak alat” (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan
untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengaksesdata,
menghasilkan danmengirim keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara
keseluruhan.
5.
Blok Basis Data (Database Block)
Basis data (database)
merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya,
tersimpan diperangkat keras computer dan digunakan perangkat lunak
memanipulasinya.
6. Blok Kendali (Control Block)
Banyak hal
dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam, api,
temperature, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu
sendiri, kesalahan-kesalahan ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya.
dihubungkan
dengan ruang lingkup yang lebih luas sementara sasaran memiliki ruang lingkup yang
lebih sempit.
2.1.7. Sistem
Informasi Akuntansi
Menurut Sarosa (2009a:13)
menyimpulkan bahwa “Sistem informasi akuntansi adalah suatu siatem yang
mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan memproses data sehingga menghasilkan
informasi yang berguna dalam membuat keputusan”.
Menurut
Rudianto (2006a:7) menyimpulkan bahwa “Sistem informasi akuntansi sistem
informasi yang menghasilkan loporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan
mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi suatu perusahaan”.
Dalam sistem informasi akuntansi terdapat beberapa karakteristik yang
perlu diperhatikan, diantaranya yaitu:
1.
Melaksanakan tugas
yang diperlukan.
2.
Berperang pada
prosedur yang relatif standar.
3.
Mengenai data
yang rinci.
4.
Terutama focus
history.
5.
Menyediakan
informasi pemecahan masalah.
2.1.8. Sistem Informasi Akuntansi
Pembelian dan Pengeluaran Kas
Sistem akuntansi yang
dijabarkan disini adalah sistem akuntansi pembelian, dimana sistem akuntansi
pembelian merupakan salah satu subsistem dari sistem informasi akuntansi.
Menutut Rudianto
(2006b:192) menyimpulkan bahwa pembelian bahan baku adalah “Biaya yang
dikeluarkan untuk membeli bahan baku yang telah digunakan untuk menghasilkan
suatu produk jadi tertentu dalam volume tertentu”.
Berdasarkan Tugas Akhir
penulis gunakan adalah pembelian bahan baku pada prima residence.
Definisi pembelian menurut standar akuntansi keuangan adalah pemenuhan
kebutuhan sesuai dengan kebutuhan dan memperlancar usaha pokok dan untuk
mencapai tujuan tertentu. Sistem akuntansi digunakan untuk pengadaan barang
yang diperlukan untuk proses pembangunan pada prima residence. Adapun
pencatatan jurnal yang digunakan adalah:
1.
Jurnal
Pembelian Tunai
Pembelian XXX
Kas XXX
2.
Jurnal
Pembelian Kredit
Pembelian XXX
Hutang XXX
3.
Jurnal Pembayaran
atau Pelunasan Hutang
Hutang XXX
Kas XXX
2.2.
Peralatan
Pendukung (Tools System)
Menurut Sutabri (2012f:115) menyimpulkan bahwa “Sistem
analis dapat mendesain model dari sistem informasi yang diusulkan dalam bentuklogical
model.Media tools
sistem merupakan alat yang dapat digunakan untuk menggambarkan bentuk logical
model dari suatu sistem, dimana simbol-simbol, lambang-lambang dan diagram-diagram
menunjukan secara tepat arti fisiknya”.
Adapun tools sistem yang dimaksud untuk merancang model sistem yang baru,
contohnya seperti : Diagram Alir Data
(DAD), Kamus Data (KD).
2.2.1. Diagram
Alir Data (DAD)
Diagram Alir Data Menurut Kendall (2006a:263) adalah
“Proses-proses serta aliran data dalam suatu sistem bisnis. Menggambarkan pandangan
sejauh mungkin mengenai masukan, proses dan keluaran sistem yang berhubungan
dengan masukan proses dan keluaran”.
1.
Kelebihan
Diagram Alir Data
Menurut
kendall (2006b:264) menyatakan bahwa pendekatan aliran data memiliki empat
kelebihan utama melalui penjelasan naratif mengenai cara data-data berpindah
disepanjang sistem, yaitu:
a.
Penganalisis
sistem dapat mengkonseptualisasikan aliran data yang diperlukan dan menghindari
merealisasikannya secara teknis terlalu awal.
b.
Dapat
digunakan sebagai latihan yang bermanfaat bagi penganalisis sistem, sehingga
memungkinkan mereka bisa memahami dengan lebih baik keterkaitan satu sama lain
dalam sistem dan subsistem.
c.
Dapat
digunakan sebagai suatau perangkat untuk berinteraksi dengan pengguna.
d.
Memungkinkan
penganalisis menggambarkan setiap komponen yang digunakan dalam diagram.
2.
Simbol-Simbol
Diagram Alir Data
Menurut
kendall (2006c:265) menyatakan bahwa empat simbol dasar yang digunakan untuk
memetakan gerakan diagram alir data adalah:
a.
Kesatuan Luar (External
entity)
Simbol ini di gunakan untuk
menggambarkan asal atau tujuan data. Kesatuan luar dapat disimbolkan dengan bentuk
bujur sangkar.
b. Arus Data (Data Flow)
Digunakan untuk menggambarkan aliran data
yang berjalan, arus data dapat disimbolkan dengan bentuk anak panah. Terdiri
dari sekelompok elemen data yang berhubungan secara logis yang bergerak dari
satu titik atau proses yang lain. Panah tersebut dapat digambarkan sebagai
garis lurus atau garis lengkung.
c. Proses (process)
Proses adalah sesuatu yang mengubah input
menjadi output. Digunakan untuk menggambarkan proses pengolahan data atau
transformasi data. Proses ini dapat disimbolkan dengan bentuk lingkaran, segi
empat horizontal atau segi empat tegak dengan sudut-sudut yang membulat.
d. Simpanan
Data (Data Store)
Adalah suatu pengumpulan data. Digunakan
untuk menggambarkan data yang sudah diarsipkan atau disimpan. Simpanan data
dapat disimbolkan dengan bentuk sepasang garis horizontal parallel yang
tertutup disalah satu ujungnya.
3.
Tahapan
Proses Pembuatan Diagram Alir Data
Menurut
kendall (2006d:266) menyatakan bahwa langkah-langkah dalam membuat diagram alir
data dapat dibagi menjadi 3 (tiga) tahapan yaitu sebagai berikut:
a.
Diagram
Konteks (context diagram)
Dibuat
untuk menggambarkan sumber serta tujuan data yang akan diproses atau dengan
kata lain diagram tersebut menggambarkan sistem secara umum dari keseluruhan
sistem yang ada.
b.
Diagram Nol (Zero
Diagram)
Dibuat
untuk menggambarkan tahapan proses yang ada dalam diagram konteks, yang
penjabarannya lebih terperinci.
c.
Diagram Detail
(Detail Diagram)
Dibuat
untuk menggambarkan arus data secara lebih mendetail dari tahapan proses yang
didalam diagram nol.
4.
Kesalahan
Dalam Membuat Diagram Alir Data
Menutut kendall (2006e:272) menyatakan bahwa
beberapa kesalahan umum yang dibuat saat menggambar diagram alir data adalah
sebagai berikut:
a.
Lupa memasukan
suatu aliran data atau mengarahkan kepala anak panah pada arah yang salah.
b.
Menghubungkan penyimpanan
data dan entitas-entitas eksternal secara langsung satu sama lain.
c.
Aliran
data-aliran data atau proses-proses pemberian label yang tidak tepat.
d.
Memasukan
lebih dari sembilan proses pada diagram alir data.
e.
Mengabaikan
aliran data.
f.
Menciptakan analisis
yang tidak seimbang.
2.2.2. Kamus Data
Kamus Data menurut kendall (2006f:333) adalah “Suatu aplikasi khusus dari jenis kamus-kamus yang
digunakan sebagai refrensi kehidupan setiap hari”. Kamus data merupakan hasil refrensi data
mengenai data (maksudnya, metadata), suatu data yang disusun oleh penganalisis
sistem untuk membimbing mereka selama melakukan analisis sistem. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada diagram
arus data. Arus data yang ada di DAD
sifatnya global dan hanya ditujukan nama arus datanya saja. Untuk maksud keperluan ini, maka kamus data harus memuat hal-hal
sebagai berikut:
1. Elemen-Elemen
Data
Menurut
Kendall (2006g:341) menyimpulkan bawa “Masing-masing elemen data bisa
ditetapkan sekali dalam kamus data dan juga bisa dimasukan sebelumnya pada
formulir deskripsi elemen”.
Karakteristik-karakteristik
yang umumnya dimsukan kedalam formulir deskripsi elemen adalah sebagai berikut:
a.
Identitas
Elemen
Adalah masukan yang bersifat pilihan
ini memungkinkan penganalisis membangun suatu masukan kamus data otomatis.
b.
Nama Elemen
Nama harus bersifat deskriptif, unik
dan berdasarkan atas elemen apa yang biasa disebut dalam sebagian besar program
atau oleh pengguna mayoritas elemen tersebut.
c.
Alias
Alias adalah nama-nama yang digunakan
oleh pengguna yang berbeda didalam sistem-sistem yang berbeda.
d.
Deskripsi singkat mengenai elemen
tersebut.
e.
Elemen Basis
Elemen basis adalah elemen yang
awalnya dijadikan kunci (keyed) kedalam sistem, seperti nama konsumen,
alamat, atau kota.
f.
Panjang Suatu Sistem
Nilai ini bisa berupa panjang item
yang disimpan, panjang item pada layar atau yang dicetak bisa berupa dengan
nilai ini, namun programnya tetap bertanggung jawab menampilkan item tersebut
pada layar atau mencetaknya pada laporan yang menyisipkan karakter-karakter
penformatan tambahan yang diperlukan.
g.
Jenis Data
Jenis data dapat berupa numerik,
tanggal, alphabet, yang kadang-kadang disebut alfanumerik atau data teks.
h.
Format masukan dan keluaran
Format masukan dan keluaran juga bisa
dimaukan, menggunakan simbol-simbol pengkodean khusus untuk menunjukan
bagaimana data-data tersebut seharusnya ditampilkan.
i.
Kriteria Validasi
Kriteria validasi untuk memastikan
bahwa data-data akurat telah dimengerti oleh sistem. Elemen-elemen tersebut
bisa berbeda artinya mereka memiliki nilai-nilai tertentu, atau berkelanjutan,
dengan rentang nilai yang jelas.
j.
Nilai-nilai default yang boleh dimiliki
elemen
Nilai default ditampilkan pada layar
masukan dan digunakan untuk mengurangi jumlah pembuatan kunci yang harus
dilakukan operator.
k.
Komentar tambahan area kata-kata
Komentar tambahan aera kata-kata dapat
digunakan untuk menunjukan format tanggal, validasi khusus yang diperlukan.
2.
Menggambarkan Struktur Data
Menurut Kendall (2006h:338)
menyimpulkan bahwa “Struktur data biasanya digambarkan menggunakan notasi
aljabar”. Metode ini memungkinkan penganalisis membuat suatu gambaran mengenai
elemen-elemen yang membentuk struktur data bersama-sama dengan
informasi-informasi mengenai elemen-elemen tersebut.
Notasi
aljabar menggunakan simbol-simbol sebagai berikut:
Tabel
II.1
Tabel
Notasi Aljabar
Notasi
|
Arti
|
=
|
Terdiri
dari
|
+
|
Dan
|
{
}
|
Kelompok
berulang atau tabel-tabel
|
[
]
|
Menunjukan
salah satu dari dua situasi tertentu
|
(
)
|
Menunjukan
suatu elemen yang bersifat pilihan
|
Sumber:
Kendal (2006h:338)
2.2.3. Normalisasi
Menurut
Sutabri (2012g:138) menyimpulkan bahwa “Proses normalisai merupakan proses
pengelompokan elemen data menjadi tabel-tabel yang menunjukan entitas dan
relasinya”. Setiap file selalu memiliki kunci yang berupa satu filed atau
satu set filed yang dapat mewakili record. Ada beberapa macam
kunci (key function) yang digunakan untuk proses pencarian, penyaringan,
penghapusan dan lainnya, yaitu sebagai berikut:
a.
Kunci Kuadrat
(Candidate Key)
Kunci
kuadrat adalah satu atribut aau satu set minimal atribut yang mendefinisikan
secara unik suatu kejadian yang sepesifik dari suatu entitas.
b.
Kunci Primer (Primary
Key)
Kunci
primer adalah suatu atribut atau set minimal atribut yang tidak hanya
mengidentifikasi secara unik suatu kejadian yang spesisfik, akan tetapi juga
dapat mewakili setiap kejadian dari suatu entitas.
c.
Kunci
Alternatif (Alternate Key)
Kunci
alternative adalah kunci kandidat yang tidak dipakai sebagai primary key.
d.
Kunci Tamu (Foreign
Key)
Kunci
tamu adalah suatu atribut atau satu set yang melengkapi satu relationship (hubungan)
yang menunjukan induknya. Kunci tamu ditempatkan pada entitas anak dan sama
dengan kunci primer induknya direlasikan. Hubungan antara entitas induk dengan
anak adalah hubungan satu lawan banyak (on to many relasionship).
1.
Tahapan
Proses Normalisasi
Menurut
Sutabri (2012h:143) menyimpulkan bahwa “proses normalisasi merupakan proses
pengelompokan data elemen menjadi tabel yang menunjukan entitas dan relasinya”.
Pada proses normalisasi ini perlu dikenal dahulu definisi dari tahap
normalisasi, yaitu sebagai berikut:
a.
Bentuk Tidak
Normal (Unnormalized Form)
Bentuk ini merupakan kumpulan
data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu from tertentu,
dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi.
b.
Bentuk Normal
Kesatu (1NF/ First Normal Form)
Bentuk
normal kesatu mempunyai ciri yaitu bahwa setiap data dibentuk dalam flat
file (file datar/ rata), data dibentuk dalam satu record demi record
dan nilai dari field berupa atomic value.
c.
Bentuk Normal
Kedua (2NF/ Second Normal Form)
Bentuk
normal kedua memiliki syarat,yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk
normal kesatu.
d.
Bentuk Normal
Ketiga (3NF/ Third Normal Form)
Untuk
menjadi bentuk normal ketiga maka relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan
semua atribut bukan primer tidak mempunyai hubungan yang transitif.
e.
Boyce-Codd Normal From (BCNF)
Boyce-Codd Normal From mempunyai paksaan yang lebih kuat dari
bentuk normal ketiga. Untuk menjadi BCNF, relasi harus dalam bentuk normal
kesatu dan setiap atribut harus bergantung fungsi pada atribut superkey.
2.2.4. Pengkodean
Menurut kendall (2008a:267)
menyimpulkan bahwa “Pengkodean
adalah proses dari meletakkan data yang berarti dua macam atau data yang sulit
dipakai dengan segera, lebih mudah dimasukan digital atau huruf”.
1. Tipe Kode
Menurut
Kendall (2008b:273) Menurut jenisnya struktur kode diantaranya yaitu:
a.
Kode
Mnemonik (mnemonic code)
Kode mnemonik digunakan untuk tujuan
supaya mudah diingat. Kode mnemonik dibuat dengan dasar singkatan sebagian
karakter dari item yang mewakili kode ini.
Contohnya:
KD : Kamus Data
SO : Solo
YG : Yogyakarta
b.
Kode Urut (sequential code)
Kode
urut disebut juga kode seri merupakan kode yang nilai urut antara suatu kode
dengan kode berikutnya.
Contohnya:
00 Kas
002 Piutang
Dagang
003 Persediaan
Barang Dagangan
c.
Kode Blok (blok code)
Kode
blok mengklasifikasikan item ke dalam kelompok blok tertentu yang mencerminkan
suatu klasifikasi tertentu atas dasar pemakaian maksimum yang diharapkan.
1000-1999 Aktiva
Lancar
2000-2999 Aktiva
Tetap
3000-3999 Hutang
Lancar
d.
Kode Grup (group code)
Kode
grup merupakan kode yang berdasarkan field-filed dan tiap-tiap field mempunyai
arti.
Contohnya:
1. Aktiva
Tetap
1.1 Aktiva
Lancar
1.1.0
Kas
e.
Kode Desimal (decimal code)
Kode
desimal mengklasifikasikan kode atas dasar 10 unit angka desimal dimulai dari
angka 0 sampai 9 atau dari 00 sampai 99 tergantung banyaknya kelompok.
Contohnya:
00. Aktiva Lancar
00100
Kas
00200
Piutang Dagang
00300
Persediaan Produk Selesai
2.
Pedoman
Umum Pengkodean
Menurut
Kendall (2008c:275) Pedoman umum pengkodean diantaranya yaitu:
a.
Meringkas
Kode seharusnya
diringkas. Kode yang terlalu panjang berarti banyak tombol dan akibatnya banyak
kesalahan. Kode panjang juga berarti bahwa penyimpanan informasi dalam
basisdata akan memerlukan banyak memori.
b.
Menjaga Kode tidak Berubah
Kestabilan berarti bahwa
identifikasi kode untuk pelanggan seharusnya tidak berubah setiap kali data
diterima.
c.
Memastikan Bahwa Kode adalah Unik
Bagi kode supaya
bekerja, harus unik perhatikan bahwa semua kode yang digunkan dalam sistem dan
memastikan bahwa tidak menggunakan nomor atau nama kode sama untuk item-item
yang sama. Nomor dan nama kode merupakan bagian yang sangat penting dari
masukan dalam kamus data.
d.
Membiarkan Kode dapt Diurut
Memanipulasi data dengan
bermanfaat, kode harus dapat diurut.
e.
Menghindari Kode yang Buat Kekacauan
Menghindari penggunaan
karakteristik kode yang terlihat atau terdengar serupa.
f.
Menjaga Kode yang Seragam
Kode perlu untuk
mengikuti bentuk banyak format sepanjang waktu.
g.
Memperbolehkan Modifikasi Kode
Sistem pengkodean
seharusnya mampu mencakup perubahan.
h.
Membuat Kode Berarti
Kode yang berarti lebih
mudah dimengerti, bekerja dengannya dan dipanggil.
i.
Menggunakan Kode-kode bisa digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Darmawan, Deni.
2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Kenneth E.
Kendall dan Julie E. Kendall. 2006. Analisa Dan Perancangan Sistem Edisi Kelima
Jilid 1 Jakarta: PT Indeks Klompok Gramedia.
Rudianto. 2006.
Akuntansi Manajemen.Jakarta:Grasindo.
Sutabri, Tata.
2012. Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
Kenneth E. Kendall
dan Julie E. Kendall. 2008. Analisa Dan Perancangan Sistem Edisi Kelima Jilid 2
Jakarta: PT Indeks Klompok Gramedia.
Sarosa, Samiaji.
2009. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Gramedia
No comments:
Post a Comment